Premis No Escape sebenarnya tak terlalu istimewa. Kita telah banyak disodori film-film eksyen tentang seseorang (atau dua orang) yang berada di tempat dan waktu yang salah. Lalu orang tersebut harus bertahan hidup dengan segala upaya dan membuatnya menjadi pahlawan. No Escape kurang lebih punya plot seperti itu. Tapi, ada tapinya..seseorang tersebut adalah seorang ayah dan ibu dan kedua putri kecilnya yang harus mencari selamat di sudut kota di Asia Tenggara lantaran para pemberontak ala preman brutal tidak mengenal ampun membunuh para bule Amrik yang mereka temui. Gimana? Tertarik menontonnya?
Jack dan Annie Dwyer dan kedua putri mereka yang masih kecil baru saja menginjakkan kaki di sebuah negara di Asia Tenggara. Belum lagi habis lelah mereka setelah belasan jam di pesawat, mereka mendapati bahwa orang-orang perusahaan yang seharusnya menjemput mereka tak menampakkan batang hidungnya. Sesampai di hotel pun, Pria yang bakalan menjabat di perusahaan air minum di negara tersebut merasa jengkel karena siaran televisi, internet dan sambungan telepon tak ada sama sekali. Ada apa gerangan?
Jack baru mendapati jawabannya keesokan harinya saat harus keluar hotel hendak membeli koran di luar hotel. Apa jadinya jika ternyata para pemberontak ternyata membunuh Perdana Mentri negri itu dan membantai semua bule yang ada?
Yang terjadi mungkin sudah bisa ditebak, kita akan melihat Jack pontang-panting menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari kejaran para pemberontak yang keji dan kenal ampun.
Banyak kritikus yang menyebut film ini rasis karena pemberontak yang mengejar para bule digambarkan sangat one dimensional. Tapi ini sama sekali tidak terbukti jika kita mengikuti cerita dari awal hingga akhir. Yang digambarkan keji dan kejam adalah para pemberontak yang geram dengan pemerintahan yang telah menjual aset negara kepada investor asing. Tokoh Jack Dwyer tidak tahu sama sekali mengapa dia dan keluarganya menjadi sasaran karena dia hanya pegawai perusahaan biasa.
One dimensional characters pada para pemberontak sangat menguntungkan penonton yang tak perlu repot-repot menelaah cerita yang tidak perlu dipolitisir terlalu berlebihan. Memang nanti akan ada penjelasan oleh tokoh yang diperankan Pierce Brosnan, namun fokus penonton tetap pada usaha penyelamatan diri Jack Dwyer dan anak istrinya.
Owen Wilson nampak sangat menjiwai perannya. Tokoh ayah yang diperaninya tidak terlalu heroik sehingga membuat karakter Jack Dwyer menjadi sangat pas. Mungkin inilah film pertama dimana dia memerankan peran serius, dan mengesankan` Lake Bell yang memerankan Annie Dwyer, sang istri, juga patut mendapat pujian.
Veteran 007, Pierce Brosnan sayangnya mendapat screen time sedikit, dan muncul menjadi penyelamat. Sangat disayangkan, memang. Namun ternyata malah membuat fokus kita terhadap keluarga Dwyer menjadi tidak terpecah.
No Escape adalah film eksyen yang mampu membuat penonton tercekam tanpa harus banyak ledakan dan bacok-bacokan tanpa juntrungan. Cukup dengan ritme cerita yang tepat dan plot sederhana tanpa membuat penonton banyak berpikir keras, No Escapa mampu membuat kita terengah-engah sepanjang durasi. Tontonlah.
Hollywoof! memberi nilai A-
Memorable Scene:
Saat Jack melempar satu persatu putrinya dari atap gedung ke atap gedung lainnya, sementara sang istri harus menyambutnya.
Scene Stealer:
Kenny Rogers. Lol
0 komentar:
Post a Comment