Friday 20 November 2015

Scream (Season 1) - Pelecehan Terhadap Warisan Hebat Wes Craven

16:26:00


Trilogi Scream yang dimainkan dengan apik oleh Neve Campbell, Courtney Cox, David Arquette dan sederet bintang-bintang keren lainnya yang menjadi bintang tamu (baca: tewas), memang tidak sempurna sebagai horor slasher. Namun karya besar Wes Craven ini mungkin akan selamanya menjadi referensi bagaimana film horor slasher remaja yang dipenuhi adegan tegang, dialog cerdas dan twist ending yang bikin penonton penasaran dibuat dengan sangat apik dan rapi.

Bahkan setelah satu dekade, Wes Craven masih merasa bahwa kisah Sidney Presscot ini masih bisa dilanjutkan. Walau banyak yang pesimis, Scream jilid keempat ternyata panen banyak pujian. Di antara tumpukan horor slasher yang tidak ada juntrungan, Scream 4 dengan cerdasnya menohok film-film horor sejenis dengan jalan cerita dan dialog cerdas yang sudah menjadi ciri khasnya.

Kini MTV, dengan segala sentuhan kekiniannya, mencoba mengemas serial dengan judul yang sama. Lalu apakah formula yang sama bisa dengan efektif dituangkan dalam bentuk serial?

Rasanya tak perlu diceritakan secara detil tentang seperti apakah kekinian yang ditampilkan diserial ini. Karena percuma saja jika faktor tersebut tidak dibalut dengan plot yang baik. Scream versi serial terlihat seolah ingin sekali setia dengan versi aslinya, namun kentara sekali ingin tampil berbeda. 'Reinkarnasi' tokoh-tokoh penting di versi film disempalkan membuat banyak fans versi filmnya bernostalgia. Namun, bahayanya adalah fans akan membandingkan dan jika perbandingan tersebut tidak memuaskan mereka, tentu saja akan menghasilkan caci maki.

Para pecinta versi filmnya tentu akan serta merta mencari mana Sydney Prescott-nya atau, mana Gale Weather-nya? dan tentu saja akhirnya merasa kecewa saat menemui tokoh-tokoh kesayangan mereka tidak layak dihidupkan di layar kaca dengan karakterisasi yang sangat dangkal.

Mengemas kisah pembunuhan dengan belasan episode dengan membawa nama besar Scream adalah tugas yang berat. Sama beratnya dengan menentukan siapa yang harus mati di tiap episode dan siapa yang harus selamat di akhir cerita. Belum lagi plot yang harus dipikirkan tiap episode agar cerita tidak berputar-putar tidak karuan.

Scream versi serial sebaiknya tidak usah dikait-kaitkan dengan Scream versi layar lebar. Anggap saja ini adalah serial adaptasi bebas yang cuma ditonton untuk selingan yang terinspirasi dari filmnya. Jika kalian berharap akan menemukan level ketegangan yang sama saat menonton versi filmnya, maka siap-siap kecewa saja.

Scream layak tonton karena: judulnya Scream.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Post a Comment

 

© 2013 Hollywoof! . All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top