Digital Gladiator
Kellan Lutz
lagi. Kali ini si kekar yang doyan gak pake baju berperan sebagai David Lord
yang kehilangan sang istrinya yang sedang hamil akibat kecelakaan. Lalu David
depresi dengan mabuk-mabukan dan pergi ke Meksiko. Di sanalah dia di culik
sekelompok orang. Lalu saat terbangun dia sudah berada di dalam bilik yang di
jaga ketat oleh penjaga. Ternyata David di culik untuk di jadikan petarung ala
gladiator dimana dalam setiap pertarungan, salah satunya harus mati. Pertarungan
ini di siarkan secara langsung lewat media internet. Celakanya, tontonan brutal
ini digandrungi banyak kalangan. Dan parahnya, polisi tidak mampu melacak
keberadaan dalang di balik tontonan gladiator modern ini.
Premis seperti
ini sudah banyak di buat film kelas B. Namun untunglah Arena tidak terjerumus klise yang sering menimpa film-film sejenis.
Apalagi twist yang hadir di
menit-menit akhir menambah sedikit kelegaan terhadap simpati yang sudah
terbangun dari awal cerita. Level gory
yang di sajikan termasuk cukup memuaskan, tidak seperti main-main namun juga
tidak terlalu sadis (untuk ukuran penonton pria).
Kellan Lutz
cukup memberi penampilan yang memuaskan untuk sebuah film yang masuk kategori ‘no brainer’. Kegemarannya pamer otot
dan dada bidang nampaknya di akomodir dengan baik disini. Aktingnya tidak bisa
di bilang cemerlang, namun untuk sebuah film gebak gebuk seperti ini kita boleh
cukup puas.
Hadirnya Samuel
L. Jackson sebagai antagonis hanya bisa masuk kategori lumayan. Penonton belum
bisa di buat geram atas tindak tanduknya.
Sebagai tontonan
eksyen. Arena telah menunaikan tugasnya dengan baik. Tak perlu dramalurgi
berbelit, adegan gebak-gebuk yang banyak, dan protagonis kekar yang membuat
kita bersimpati. Mission accomplished.
Verdict:
B
ARENA
Genre : Action
Sutradara : Jonah Loop
Penulis : Tony Giglio
Pemain : kellan Lutz, Nina Dobrev, Samuel
L. Jackson, Katia Winter
Durasi : 94 menit
0 komentar:
Post a Comment