Lost In Plot
Ava baru saja
menikahi pria idamannya. Sebagai seorang penasihat perkawinan atau marriage counsellor, hidupnya nampak
begitu sempurna: Menikahi pria tampan dan mapan, dan mempunyai profesi impian
yang mulia menolong pasangan-pasangan yang sedang bermasalah. Hingga akhirnya
tantangan besar yang dihadapinya adalah ketika kedua orang tuanya memutuskan
untuk bercerai karena perselingkuhan. Mati-matian Ava berusaha menyelamatkan
perkawinan kedua orang tuanya yang sudah mememasuki tahun ke 30, namun yang dia
tak sadari adalah dia telah mengabaikan perkawinannya sendiri.
Mandy Moore di
percaya membawakan tokoh Ava. Dan si ganteng kekar Charlie dimainkan oleh
Kellan Lutz. Lalu apakah dengan premis cerita tersebut Mandy Moore mampu
menggelitik sisi romantis penonton? Sayangnya gagal.
Jangan salahkan
Mandy Moore atas kegagalan film ini merengkuh banyak pecinta romcom. Mandy Moore memang bukan Sandra
Bullock atau Katherine Heighl yang menggemaskan, namun jika diberi naskah yang
bagus, dia pasti bisa tampil mempesona.
Kesalahan utama
komedi romantis ini adalah karakter Ava yang begitu menyebalkan dan dangkal.
Padahal, kunci utama komedi romantis adalah pemeran utama yang likeable. Semua penonton wanita pasti
akan kesal menyaksikan bagaimana dia mengabaikan sang suami demi orang tuanya
yang hanya sekedar mengalami krisis usia tua. Lihat juga bagaimana Ava
marah-marah lantaran sang suami tidak menceritakan aibnya yg terjadi jauh
sebelum mereka kenal, dan menjadikan hal itu senjata untuk membuat sang suami
merasa bersalah.
Tokoh Charlie
yang digambarkan sempurna menjadi bulan-bulanan dan bukan pemeran utama di film
yang ingin dibilang komedi romantis ini. Konflik yang dibangun pun menjadi aneh
lantaran bukan berpusat pada pasangan Ava dan Charlie, namun pada Ava dan kedua
orang tuanya.
Naskah yang
buruk ini makin menjadi-jadi dengan hadirnya tokoh sang adik, dan teman pria
Charlie. Sebagai 'penggembira' dalam komedi romantis, kedua tokoh ini
benar-benar gagal dalam segala segi. Dan puncak kekesalan penonton terjadi di
akhir cerita. Penyelesain konflik begitu mudah dan terlalu mengada-ada. Bahkan
tak ada kata maaf dari Ava yang telah memperlakukan sang suami dengan
semena-mena. Kalimat-kalimat yang meluncur dari mulut Charlie di akhir cerita
sama sekali tak ada hubungannya dengan konflik yang ada sedari awal. Nampaknya
penulis cerita telah mempersiapkan kalimat-kalimat itu untuk dipakai di akhir
cerita tanpa memikirkan esensinya. Akhir cerita bahagia memang sudah menjadi
standar cerita dalam romcom, tapi untuk film yang satu ini, rasanya penonton
pun menginginkan Charlie meninggalkan Ava.
Konflik yang dangkal, karakter utama yang super menyebalkan, dan
resolusi cerita yang terlalu dipaksakan seperti menyia-nyiakan bakat dan pesona
Mandy Moore dan Kellan Lutz. Apalagi saat muncul di credit title, ternyata Dermot
Mulroney duduk di bangku sutradara: aktor tampan yang malang melintang
dijagat komedi romantis dan sukses membius banyak wanita.
Verdict: C
LOVE MARRIAGE
WEDDING
Sutradara : Dermot Mulroney
Penulis : Anouska Chydzik, Caprice Crane
Pemain : Mandy Moore, Kellan Lutz, James
Brolin
Durasi : 90 menit
0 komentar:
Post a Comment