Tuesday 3 November 2015

The Crossing Part I (2014)

15:26:00


Satu Kapal. Tiga Kisah Cinta

Nama John Woo yang duduk di bangku penyutradaraan sudah cukup membuat kita melirik kisah drama epik yang di gadang-gadang sebagai Titanic-nya film Mandarin. Di barisan bintangnya pun tak tanggung-tanggung ada si cantik bertalenta luar biasa Zhang Ziyi. Ada juga si tampan peranakan Jepang-China yang malang melintang sejak zaman Bobo Ho yaitu Takeshi Kaneshiro. Huang Xiaoming dan Tong Dawei juga berpartisipasi. Bahkan bintang ayu asal Korea Song Hye-kyo pun ikut terlibat disini.


The Crossing sendiri menceritakan tiga kisah cinta berlatar perang saudara atau Revolusi Cina di tahun 1948-1949. Saat itu terjadi perang saudara antara kaum Nasionalis dan kaum Komunis. Para pendukung Nasionalis harus terdesak menuju Taiwan. Klimaks cerita nantinya akan terjadi ketika Kapal Taiping yang berlayar dari Shanghai ke Taiwan bertabrakan dengan kapal kargo Jianyuan yang menewaskan 1500 penumpang dan awaknya. Tentu saja ini akan mengingatkan penonton pada Titanic. Namun kita harus bersabar menyaksikan klimaksnya di bagian kedua.

Bagian pertama ini dihabiskan untuk mengisahkan betapa memilukannya perang saudara. Ada tiga pasang muda-mudi diceritakan disini. Pertama Gen Lei Yifang yang baru kembali ke Shanghai setelah berperang. Yifang merebut hati Yunfen, gadis kaya yang nantinya harus pindah ke Taiwan sementara sang suami melanjutkan perang. 

Kemudian ada Yen Zekun, seorang dokter Taiwan yang ingin kembali hidup normal di kampung halamannya setelah bertugas sebagai tenaga medis di pasukan Jepang selama perang dunia kedua. Nantinya takdir akan mempertemukan Zekun dan Yunfen yang tak sengaja menemukan buku harian seorang gadis yang dulunya kekasih Zekun.

Kisah ketiga adalah tentang Yu Zhen, wanita buta huruf yang berusaha keras pergi ke Taiwan demi mencari kekasihnya. Sepanjang perjalannya, Zhen bertemu tentara yang jatuh cinta dengannya yang kebetulan berada di pasukan Yifang. Zhen bahkan harus menjadi pelacur demi mengongkosi perjalannya ke Taiwan.

Tiga kisah ini saling berkaitan diantara desingan peluru perang saudara yang sangat memilukan.

Di tangan John Woo, adegan-adegan peperangan dibuat sangat dramatis. Sutradara satu ini memang dikenal sangat piawai meramu adegan laga yang mencengangkan. Sementara sisi dramalurginya yang sangat standar masih bisa tertolong dengan akting memikat pemerannya. Bagian pertama kisah ini nampaknya bertugas mengeksplorasi semua tokoh utama walaupun karakterisasi tiap tokoh nampak masih begitu klise.

Kita tentu saja menunggu apa benar klimaks cerita ini akan seperti Titanic ketika semua tokoh berada dalam satu kapal. Tapi musti harus bersabar menunggu bagian keduanya.

Verdict: B

Film ini layak tonton karena: barisan bintang dan latar belakang kisahnya.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Post a Comment

 

© 2013 Hollywoof! . All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top