Thursday, 5 November 2015

The Crossing Part II (2015)

00:59:00


Antiklimaks

Spoiler Alert!!

Setelah film berakhir, pertanyaan yang muncul adalah: Apa memang dibutuhkan dua jilid film yang masing-masing berdurasi dua jam hanya untuk menceritakan kisah ini?

Kita maklum kalau jilid terakhir Harry Potter dan The Twilight Saga harus dipecah jadi dua jilid lantaran alasan komersil. Dan rasanya penonton setia pun masih ingin berlama-lama merasakan hype dua kisah ikonik tersebut.

Kecuali alasan komersil, rasanya memecah The Crossing menjadi dua bagian menjadi bumerang bagi film ini. Di bagian kedua, flashback atau kilasan cerita di bagian pertama cukup menyita durasi. Namun setelah alur kembali maju, yang didapat adalah kisah cinta yang terlalu generik.Tak ada lagi rasa penasaran bagaimana semua tokoh bisa terkait satu sama lain karena cerita dengan mudah ditebak.

Klimaks terjadi saat semua tokoh, kecuali yang diperankan Song Hye Kyo, berada diatas kapal Taiping. Namun sayangnya penonton tak diberi cukup waktu untuk menghayati bagaimana para penumpang malang kapal tersebut menghabiskan detik-detik terakhir mereka. John Woo seharusnya mengorbankan juga sedikit durasi film ini untuk menelusuri setiap jengkal kapal tersebut. Bahkan rasanya tak masalah jika harus memberi tokoh-tokoh tambahan yang hanya ditemui diatas kapal demi membangun empati penonton.

Rasanya adegan tenggelamnya kapal Taiping belum bisa dibandingkan dengan yang ada di Titanic. Jika John Woo mengkhususkan bagian pertama film ini untuk berfokus pada drama perang, maka seharusnya bagian kedua ini cukuplah dihabiskan di atas Taiping saja separuh durasinya. Untuk standar film Asia, adegan tenggelamnya kapal Taiping cukup membuat berdecak. 

Dan akhirnya yang didapat penonton adalah kisah cinta melankolis klise yang cuma dibalut kisah perang dan bencana yang alurnya terlalu mudah ditebak. Penonton dengan mudah menebak siapa yang selamat, siapa yang harus tewas, dan siapa yang menemukan akhir bahagia. 

Namun dengan segala kekurangannya, The Crossing masih cukup menghibur dan mengharu biru bagi para penonton wanita. Anggap saja film Titanic-nya Mandarin.

Hollywoof memberi nilai B

The Crossing Part II patut ditonton karena:

"Sekedar penasaran dengan akhir ceritanya karena terlanjur sudah menyaksikan Part I."


Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Post a Comment

 

© 2013 Hollywoof! . All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top